Pembangunan Pos Kesehatan Desa Bobawa Dimulai dengan Ritual Budaya dan Peletakan Batu Pertama
Desa Bobawa, Golewa Selatan — Suasana pagi di Desa Bobawa, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, terasa khidmat dan penuh harapan. Pada hari ini, Selasa, dilaksanakan kegiatan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat.
Kegiatan resmi dimulai pada pukul 07.00 WITA dan diawali dengan ritual budaya adat khas masyarakat Bobawa. Ritual ini menjadi wujud syukur dan permohonan restu kepada leluhur agar proses pembangunan berjalan lancar, aman, dan membawa berkah bagi seluruh warga desa.
Setelah prosesi budaya, acara dilanjutkan dengan ibadat singkat yang dipimpin oleh Pastor Paroki Boba, Pastor Wilfridus Anin, SVD. Dalam renungan singkatnya, Pastor Wilfridus menekankan pentingnya kehadiran Poskesdes sebagai sarana pelayanan kasih dan kepedulian terhadap sesama, khususnya dalam menjaga kesehatan masyarakat desa. Ia juga mengajak seluruh warga untuk mendukung pembangunan ini dengan semangat gotong royong.
Puncak kegiatan ditandai dengan peletakan batu pertama, yang dilakukan secara simbolis oleh lima perwakilan penting dari unsur adat, pemerintah, dan masyarakat. Mereka adalah:
-
Bapak Dominikus Ropa sebagai perwakilan adat,
-
Petrus Raga, SP, Penjabat Kepala Desa Bobawa mewakili pemerintah desa,
-
Bapak Yohanes Awe, S.Pd sebagai perwakilan BPD,
-
Bapak Yoseph Ratu Bate mewakili seluruh masyarakat Desa Bobawa, serta
-
Pastor Wilfridus Anin, SVD mewakili unsur rohani.
Dalam sambutannya, Petrus Raga, SP, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Desa Bobawa yang telah mendukung penuh proses perencanaan pembangunan Poskesdes. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan salah satu prioritas desa dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang cepat, mudah, dan terjangkau.
“Ini bukan hanya soal membangun gedung, tapi membangun masa depan desa kita yang lebih sehat. Poskesdes akan menjadi pusat pelayanan kesehatan pertama bagi warga, khususnya ibu hamil, balita, dan lansia,” ujar Petrus.
Sementara itu, perwakilan adat, Bapak Dominikus Ropa, menambahkan bahwa keterlibatan adat dalam proses ini menandakan keharmonisan antara nilai-nilai tradisi dan pembangunan modern. Ia berharap agar masyarakat menjaga dan merawat Poskesdes ini setelah selesai dibangun.
Senada dengan itu, Bapak Yohanes Awe, S.Pd, dari unsur BPD, menyampaikan bahwa pembangunan Poskesdes ini merupakan hasil musyawarah dan usulan masyarakat dalam forum-forum desa sebelumnya. Ia menegaskan bahwa BPD akan terus mengawal proses pembangunan hingga selesai, agar sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan warga.
Sebagai penutup, Bapak Yoseph Ratu Bate mewakili masyarakat Desa Bobawa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa dan semua pihak yang telah mendorong realisasi pembangunan ini. Ia mengajak warga untuk aktif berpartisipasi selama proses pembangunan berlangsung, baik dalam bentuk tenaga, pikiran, maupun doa.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah sederhana. Pembangunan Poskesdes Desa Bobawa ini diharapkan selesai dalam beberapa bulan ke depan dan dapat segera digunakan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai budaya yang dijunjung tinggi, masyarakat Desa Bobawa menunjukkan bahwa pembangunan dapat berjalan selaras antara tradisi dan kemajuan. Pembangunan Poskesdes ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Desa Bobawa menuju desa yang sehat, mandiri, dan sejahtera.
Petrus Ràga
13 Maret 2025 11:13:14
Mari membangun desa dengan BUMDES.Potensi SDM juga SDA.bersama kita bisa...